UNTUK KITA RENUNGI BERSAMA
“Wahai Syaikh”, ujar seorang pemuda
“Manakah yang lebih baik, seorang muslim yang banyak ibadah tetapi akhlaqnya
buruk ataukah seorang yang tak beribadah tapi amat baik perangainya pada sesama
?”
“Subhanallah, keduanya baik”, ujar sang
Syaikh sambil tersenyum.
“Mengapa bisa begitu ?” Sang pemuda
penasaran.
“Karena orang yang tekun beribadah itu
boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk berakhlaq mulia bersebab ibadahnya.
Dan karena orang yang baik perilakunya itu boleh jadi kelak akan dibimbing
Allah untuk semakin taat kepada-Nya”, jawab sang Syaikh.
“Jadi siapa yang lebih buruk ?”, desak si
pemuda.
Air mata mengalir dipipi sang Syaikh.
“Kita anakku”, ujar beliau. “Kitalah yang layak disebut buruk sebab kita gemar
sekali menghabiskan waktu untuk menilai orang lain dan melupakan diri kita
sendiri.” Beliau terisak-isak, “padahal kita akan dihadapkan pada Allah dan
ditanyai tentang diri kita, bukan tentang orang lain.”
(Salim A. Fillah)
*Mero
0 komentar